Ketaatan

Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang--demikian kata-Nya--"telah kamu dengar dari pada-Ku. Kis. 1:4

 

Sebagai orang percaya, kita dipanggil bukan untuk berhasil, tetapi untuk TAAT, sebab keberhasilan adalah dampak dari ketaatan itu sendiri. Dalam Kis.1:4 Yesus melarang murid-murid meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ untuk menantikan janji Bapa. Ketaatan adalah syarat mutlak untuk menerima apa yang dijanjikan Tuhan.

Ada 4 hal yang kita teladani dari ketaatan para Rasul dalam pelayanan mereka, yaitu:

  1. Para Rasul hidup untuk Tuhan, bukan untuk mati.

Orang yang hidup untuk Tuhan memiliki komitmen tindakan yakni ketaatan.

Galatia 2:19 berkata: “Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus;”. Seorang yang mati untuk Kristus sudah tidak ada ketakutan dan kekuatiran dalam hidupnya.

  1. Para Rasul mengijinkan Tuhan berjalan di depan mereka.

Para Rasul bertindak karena tahu bahwa Tuhan mengutus mereka dan berjalan di depan mereka (menyertai). Baca juga. (Yermia 1:7-8)

  1. Para Rasul melakukan Mandat.

Kis. 2:2 berkata: “Aku pergi berdasarkan suatu penyataan. Dan kepada mereka kubentangkan Injil yang kuberitakan di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi--dalam percakapan tersendiri kepada mereka yang terpandang--,supaya jangan dengan percuma aku berusaha atau telah berusaha.” Dalam melakukan mandat, para Rasul diperlengkapi dengan karunia-karunia Roh Kudus. Inilah yang disebut sebagai harta benda terpendam dalam Yesaya 45:2-3. Harta benda yang terpendam hanya dapat diperoleh dari pengenalan akan Tuhan secara mendalam.

  1. Para Rasul mengarahkan hati dan pikirannya kepada Kristus.

Dalam pelayanan, mereka PERCAYA kepada Tuhan. Mazmur 55:22-23 menuliskan: “Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah.” Percaya kepada Tuhan adalah sikap yang benar sebagai orang yang percaya kepada Tuhan.

Roma 5:1-4 berkata bahwa kita dibenarkan karena iman supaya berdamai dengan Bapa dan menerima penggenapan janji. Ketaatan erat kaitannya dengan kesabaran dalam menghadapi penderitaan. Dalam ayat yang ke 3-4 dikatakan: “Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.”

 

APLIKASI / PENERAPAN !

  1.  Berkat rohani apakah yang Saudara terima dari Firman Tuhan minggu ini? Sharingkanlah!
  2.  Apakah tujuan hidup Saudara?
  3. Bagaimana cara Saudara mengijinkan Tuhan berjalan di depan Saudara?
  4.  Sudahkah Saudara melakukan mandat?
  5. Bilamana Saudara mengarahkan hati dan pikiran kepada Kristus?
Membagikan