Pergumulan & pengharapan

Dalam Mazmur 3, pemazmur menuliskan pengalannya dalam menghadapi, pergumulan. Pengenalan akan Tuhan menjadi hal terpenting dalam hidup kekristenan. Tuhan seringkali mebawa kita untuk mengenalNya, melalui pergumulan dan penderitaan.

Ada 2 fase pengalaman pemazmur sebagai orang percaya, seperti yang tertulisdalam mazmur 73:1-28, adalah sebagai berikut:

 

1. Fase Pergumulan

Dalam ayat 2 dikatakan: "Tetapi aku sedikit lagi maka kakiku terpeleset nyaris aku tergelincir." Ciri-ciri yang menujukan ada dalam fase ini adalah kesalahpahaman dan kopmplain. Mengalami kesalahpahaman yang berkelanjutan dan kepahitan hati akan membawa kita masuk dalam kondisi "dungu". Ayat 21-22 berkata: "Ketika hatiku merasa pahit dan buah pinggangku menusuk-nusuk rasanya, aku dungu dan tidak mengerti, seperti hewan aku didekatMu." Menurut KBBI arti kata dungu adalah: keadaan sangat tumpul otaknya tidak cerdas, bebal dan bodoh Dalam keadaan dungu, pemazmur menuliskan untuk tetap dekat dengan Tuhan (ayat23). Artinya, janga mengambil keputusan dalam keadaan dungu.

2. Fase Pengharapan

Sebelumnya, di dalam ayat 17 dikatakan: "sampai aku masuk ke dalam tempat kudus Alah, dan memperhatikan kesudahan mereka." Artinya, pengharapan hanya akan kita temukan ketika masuk dalam tempat kudus Tuhan/hadiratNya. Orang yang menemukan pengharapan akan dapat melihat masa depanya dan masa depan orang fasik.

 

Tindakan Iman untuk menemukan pengharapan dalam pergumulan adalah masuk "hadirat Tuhan" ini adalah bukti kerendahan hati kita menyerahkan tangan untuk dituntun oleh Tuhan. Orang yang rendah hati akan menerima nasihat dan akan diangkat dalam kemuliaan. Seringkali kita menuntut kebaikan Tuhan, tetapi dalam Mazmur 73:1 denga njelas dikatakan bahwa kebaikanTuhan akan diterima oleh orang-orang yang bersih dan tulus hatinya. Dalam setiap pergumulan kita sebagai orang-orang percaya harus menemukan jawaban atas semua pengharapan kita dari Tuhan. Hal yang perlu kita pahami adalah jikalau Tuhan mengijinkan masalah terjadi dalanm hidup kita adalah supaya kita belajar berespon benar terhadap keadaan, orang lain dan terlebih maksud Tuhan. Sehingga kita mengalami pembaharuan akal budi dan pertumbuhan rohani, Mazmur119:71 katakan; bahwa tertindas itu baik bagiku supaya aku belajar dan ketetapanMu. Dan akhirnya supaya kita dapat mewartakan kebaikanNya dan menjadi rumah kabar baik bagi Tuhan.

 

<<< Sebelumnya | Selanjutnya >>>

Membagikan